Apa keuntungan dan kerugian membeli rumah dengan KPR?

Untuk aspek pertama mari kita terjun ke beberapa poin keuntungan bila menggunakan KPR.

  • Bisa mendapatkan rumah dalam waktu cukup singkat.

Ketika menemukan rumah yang ingin dibeli, jarak waktu pembelian secara KPR cukup singkat. Hanya bilangan beberapa hari atau mingguan langsung rumah tersebut menjadi hak milik kita.

Tergantung marketing bank. Semakin cepat dia mengerjakan usulan pembiayaan yang kita inginkan ke atasannya, semakin cepat pula realisasi pembelian rumah bisa terjadi.

Kalau pun kita sebagai nasabah tidak mempunyai pendapatan tetap per bulan (karyawan swasta karyawan pegawai negeri mempunyai income jelas perbulan termaktub di slip gaji maupun di history rekening) nantinya akan ada audit kecil gimana fluktuasi bisnis yang sedang kita jalankan: berangkat dari pembukuan per bulan, history rekening, dan jenis bisnis (prediksi eksistensi dalam jangka waktu tertentu) kalau pihak bank. Jika mereka menganggap bisnis kita meyakinkan, saya kira nggak butuh lama juga untuk realisasi nantinya.

Bandingkan aja seseorang yang menginginkan sebuah rumah, tapi harus menabung dulu agar punya rupiah sebesar nominal harga rumah. Entah kalau dia udah punya tabungan. Kalau belum dia bersabar dan tetap saving.

  • Dana tidak begitu besar sebagai cost awal tapi rumah sudah di genggaman tangan dan bisa dimanfaatkan dengan baik.

Misalnya ada rumah seharga 500 juta.

Si A, menginginkan rumah tersebut. Tapi dia ingin pembelian secara cash. Artinya dia harus siap duit 500 juta. Mau enggak mau. Belum lagi antisipasi biaya lain seperti kemungkinan renovasi ulang, balik nama, dan sederet biaya yang tiba-tiba datang susah diprediksi sebelumnya.

Si B tertarik juga pada rumah yang sama. Akhirnya dia mengajukan diri ke pihak bank untuk menjadi nasabah KPR. Tidak seperti gerak awal, si A, kawan kita ini tidak harus menyediakan uang 500 juta cash. Minimal dia harus menyiapkan beberapa puluh juta saja agar segera bisa menempati rumah tersebut.

Uang muka[1](down payment), Biaya notaris[2] (akta jual beli, penggantian nama hak milik, pengurusan pajak), biaya administrasi bank (sesuai kebijakan masing-masing bank disesuaikan plafond pinjaman, bisa jadi termasuk di dalamnya biaya provisi, appraisal, biaya asuransi jiwa dan kebakaran), serta keep sejumlah angsuran perbulan sebanyak 1 kali.

Nggak banyak. Hanya beberapa puluh juta saja. Tergantung dengan jumlah plafond yang kita pinjam.

  • Dalam segi harga Anda bebas memilih rumah.

Selama nantinya besaran cicilan perbulan masih dalam “besaran cakupan aman bagi nasabah” di kacamata perbankan.

Saya tidak begitu update dengan peraturan yang sekarang. Namun kembali lagi kebijakan masing-masing perbankan. Tapi saya rasa, paling tidak cicilan perbulan nanti besaran maksimalnya sekitar 20, 25, sampai 30% dari pendapatan perbulan.

Misalnya Anda mengajukan plafond kredit KPR sebesar 500 juta. Jangka waktu yang diinginkan selama 15 tahun. Maka cicilannya perbulan nantinya sebesar 4.706.379.

Jika bank tempat kita bertransaksi menetapkan cicilan harus 25% dari income perbulan, maka kita harus mempunyai pendapatan every month (a) sebesar:

4.706.379 = a x (25/100=0,25)

(4.706.379/0,25) = a

18.825.516 = a

Sekitar 18.825.516

Kalaupun pendapatan perbulan bukanlah pendapatan tetap, tapi hasil bisnis yang fluktuatif kadang naik kadang turun, setiap bank mempunyai kebijakan masing-masing. Ada divisi tertentu yang siap untuk menghitung kelayakan nasabah berdasarkan cash flow. Berangkat dari laporan keuangan rutin usahanya.

  • Tidak usah meragukan legalitas rumah yang kita beli.

Pihak bank pasti akan melakukan cek.[4]

  • Kita di cover asuransi.

Saat melakukan transaksi KPR, biaya asuransi jiwa dan kebakaran termaktub di awal.[5] Fasilitas ini tidak akan kita dapatkan bila kita melakukan pembelian secara cash.

Katakanlah asuransi jiwa. Ketika kita dalam bahasa cicil KPR, kemudian ternyata dipanggil Tuhan, ada keringanan terhadap sisa cicilan. Bentuk kebijakan dikembalikan ke bank masing-masing. Opsi paling mujur, segala tanggungan akan dilunasi seketika oleh pihak bank.


Setelah empat poin dasar di atas sebagai beberapa pertimbangan keuntungan pembelian rumah secara KPR, jangan lupa, ada beberapa kerugian yang menunggu.

  • Total uang yang harus dikeluarkan bila dihitung dari awal sampai akhir, bener-bener menguntungkan pihak bank.

Ayo kita lihat salah satu simulasi KPR.

About admin